Viral Buaya Dibunuh di Konawe, Kepala BKSDA Sultra Geram - IDN Times Sulsel
Makassar, IDN Times - Video dan foto proses pengulitan seekor buaya, yang diduga dilakukan pekerja tambang di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendapat respons dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra. Kepala BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie, menyebut pihaknya sedang menyelidiki hal tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan langsung menurunkan tim ke lokasi tambang yang menurut informasi kami terima adalah tempat kejadian penemuan buaya. Seperti yang viral di media sosial, kalau sudah dikuliti dan dibunuh," kata Sakrianto seperti dilansir ANTARA pada Rabu malam (25/8/2021).
1. Beredar foto penemuan dan pengulitan buaya yang ditemukan di Kecamatan Morosi
Pada Rabu pagi, sebuah buaya berukuran sekitar 3 meter ditemukan oleh pekerja dalam area industri pertambangan nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe. Foto dan video di linimasa media sosial memperlihatkan buaya yang sudah diikat.
Tak lama setelah foto temuan, beredar gambar yang memperlihatkan buaya bernasib nahas tersebut sudah dipotong dan dikuliti oleh sejumlah pekerja. Sontak saja warganet merespons dengan komentar bernada kecaman.
2. Menurut UU No. 5 Tahun 1990, pelaku pembunuhan hewan yang dilindungi bisa dihukum maksimal lima tahun penjara
Sakrianto Djawie menyebut pembunuhan buaya tidak dibenarkan oleh hukum. Terlebih hewan tersebut berstatus satwa yang dilindungi menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Jika ternyata dalam penyelidikan terbukti bahwa para pekerja terbukti dengan sengaja membunuh buaya tersebut, Sakrianto menyebut hukumannya tak main-main. Para pelaku bisa diganjar penjara maksimal lima tahun serta denda paling banyak Rp100 juta.
3. Pihak BKSDA Sultra sudah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan di lapangan
Tak cuma hukuman penjara, UU No. 5 Tahun 1990 turut menjelaskan bahwa ada sanksi pidana kurungan maksimal satu tahun dan denda paling banyak Rp50 juta. Ini dijatuhkan pada orang yang karena kelalaiannya berujung pada pelanggaran yakni menangkap, melukai dan membunuh satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.
Pihak BKSDA Sultra sendiri masih menyelidiki perkara dugaan penemuan dan pembunuhan buaya di Morosi. Di sisi lain, informasi tentang penemuan buaya tersebut juga belum memadai.
"Tim yang ke lokasi nanti untuk melakukan penyelidikan dan meminta keterangan pihak yang berkaitan dengan kejadian ini," pungkas Sarianto.
Baca Juga: Sudah Enam Hari Seorang Warga di Kolaka Timur Sultra Hilang Misterius
Komentar
Posting Komentar